November 05, 2011

Tetiba Terlintas

Haruskah kita menjadi sedih atas komentar orang lain terhadap diri kita? Sebenarnya, apa yang orang lain tahu tentang kita? Bahkan orang terdekat kita sekalipun, orang tua, suami/istri masih tidak bisa dengan gamblang membaca jalan pikiran atau ikut merasakan tepatnya suasana hati kita. Kita juga tidak akan pernah paham pada apa yang terlintas di pikiran orang lain. Saat kita memandang wajah seseorang, kita hanya bisa menebak-nebak apa yang ada di balik lengkung bibirnya,kedipan matanya, tulang pipi, atau apapun. Tidak bisa memastikan.
Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa setiap manusia bangga terhadap apa yang dialaminya. Pengalaman ataupun penderitaan itu unik. Tidak ada yang lumrah. Tidak ada yang sama. Semua hanya melebur dengan yang lain.
Dengan terbangnya waktu, bertambahnya usia, rasanya hal-hal kecil dalam hidup menjadi lebih bermakna. Pertanyaan demi pertanyaan filosofis tak henti-hentinya mengganggu tercapainya kestabilan diri. Mungkin itu akar kelimbungan manuisa. Tapi mungkin disitu juga benih kedewasaan tumbuh.   

Rumah. Malam 10 Zulhijjah.

0 komentar:

 

tentangku © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates